Pada masa
sekarang dan akan datang , orang Islam memang menyembah Allah namun juga
mengagungkan uang , kehormatan , jabatan , harta berlimpah dan keturunan dengan
pengagungan berlebihan . Penghormatan dan pengagungan yang berlebihan selain
Allah sama halnya dengan menduakan Allah / syirik , bukankah yang berhak
diagungkan , dipuja dan dipuji hanyalah Allah ? . Allah telah berfirman dalam
surah Az – Zumar : 65 yang berbunyi : “ Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada ( Nabi – Nabi ) yang sebelummu
: “ Jika kamu mempersekutukan ( Allah ) , niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang – orang yang merugi ” ” .
Apabila menduakan
Allah / syirik maka amal perbuatan baik yang telah dilakukan dihapus oleh Allah
dan dianggap tidak pernah berbuat baik sedangkan amal buruk tetap ada / tidak
dihapus .
Oleh sebab itu ,
janganlah berlebih – lebihan dalam penghormatan agar tidak terjerumus perbuatan
syirik baik yang dilakukan sadar atau tidak sadar karena keterbatasan ilmu
agama .
Bentuk penghormatan
manusia kepada harta dunia sebagai berikut :
- Apabila orang kaya dan mempunyai jabatan / kedudukan terhormat mendatangi suatu tempat maka disambut dengan meriah bahkan ketika bersalaman , tangan sang pejabat dicium sambil membungkukkan badan namun sebaliknya ketika bersalaman dengan orang rendahan / masyarakat biasa , hanya bersalaman sebagaimana biasa dan tidak membungkukkan badan . Apabila masyarakat biasa mendatangi pejabat tentu penghormatan mereka tidak seperti penghormatan masyarakat biasa ketika didatangi pejabat . Hal tersebut menandakan seseorang dihormati dan diagungkan karena uang , jabatan dan harta , dan bukan penghormatan karena sesama muslim padahal Allah telah mengajarkan dalam surah An – Nisa’ : 86 yang berbunyi : “ Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa . Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu ”.
- Apabila bertemu dengan orang kaya maka bertegur sapa dengan senyum ramah , perkataannya didengarkan dengan seksama dan dihormati namun sebaliknya bila bertemu dengan orang miskin maka bertegur sapa dengan wajah masam dan tutur kata kurang enak didengar , kata – katanya tidak diperhatikan bahkan dijauhi .