Wahai para pemimpin umat , bangsa dan negara !
cobalah anda semua renungkan dan pikirkan firman Allah dalam surah Ar – Ra’d :
41 yang berbunyi : “ Dan apakah mereka tidak melihat
bahwa sesungguhnya Kami mendatangi daerah – daerah ( orang – orang kafir ) , lalu
Kami kurangi daerah – daerah itu ( sedikit demi sedikit ) dari tepi –
tepinya ? Dan Allah menetapkan hukum ( menurut kehendak – NYA ) , tidak ada
yang dapat menolak ketetapan – NYA ; dan Dia – lah yang Maha Cepat Hisab – NYA
”.
Berdasarkan firman Allah tersebut , maka
teringatlah kepada beberapa pulau Indonesia dekat perbatasan dengan negara lain
yang dimiliki negara lain dan ada yang melepaskan diri dan berupaya melepaskan
diri , mengapa hal itu bisa terjadi ? tidakkah kita berpikir ? bukankah mayoritas
penduduk Indonesia beragama Islam atau disebut muslim ? apakah Islam hanya
terletak pada identitas saja namun ajarannya ditinggalkan atau enggan
mengamalkannya ? bila Islam hanya sekedar identitas pada penganutnya namun
tidak mengamalkan ajaran Islam maka wajar bila Allah mengurangi wilayah dan
akan terus dikurangi bila tetap tidak mau mengamalkan ajaran Islam . Bukankah
firman Allah diatas sebagai peringatan ? .
Kata kafir bisa bermakna :
- tidak percaya kepada Allah dan ajaran – NYA ,
- bisa juga bermakna tidak percaya kepada Allah atau kepada ajaran – NYA maksudnya beriman kepada Allah namun enggan mengamalkan ajaran – NYA maka orang seperti itu disebut muslim namun fasik sedangkan apabila beriman kepada Allah dan mengamalkan ajaran – NYA maka disebut mukmin .
Boleh jadi Allah mengurangi wilayah Indonesia
karena :
- para penduduknya mulai dari pemimpin hingga rakyat kebanyakan tidak beriman kepada Allah sebagaimana firman Allah diatas . Cobalah renungkan hadis yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Al – Yaman ra. ( orang yang pertama kali membuka dan mengajarkan ke – shufi – an ) , dia berkata : “ Kemunafikan hanya ada pada masa Nabi Saw. sedangkan sekarang adalah kafir sesudah iman ”. atau
- lalai menjalankan kewajiban sebagai hamba atau lalai karena sibuk menikmati dunia dan hingar – bingarnya atau
- para pemimpin sibuk pada urusannya sendiri dan lupa pada rakyatnya atau
- terdapat doa rakyat yang merasa telah disakiti atau dibohongi oleh para pemimpin yang telah dikabulkan oleh Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar