Bagi para muballigh / orang yang menyampaikan
ajaran Islam bagaikan lampu yang dapat menerangi daerah sekitarnya namun bila
muballigh tersebut hanya bisa menasihati dan mengajak orang lain mengerjakan
ajaran Islam sedangkan dirinya sendiri tidak melakukan maka Allah akan
memasukkannya ke neraka karena Allah telah berfirman dalam :
- surah Ash – Shoffat : 2 – 3 yang berbunyi : “ Hai orang – orang yang beriman , mengapakah kamu mengatakan apa – apa yang tidak kamu kerjakan . Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa –apa yang tiada kamu kerjakan ”.
- surah Al – Baqarah : 44 yang berbunyi : “ Mengapa kamu suruh orang lain ( mengerjakan ) kebajikan sedang kamu melupakan diri ( kewajibanmu ) sendiri , padahal kamu membaca Al – Kitab ( Taurat ) ? , Maka tidakkah kamu berpikir ? ”.
- Hadis yang diriwayatkan oleh Usamah ra. , dia berkata : Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda : “ Pada hari kiamat nanti akan ada seseorang yang diseret dan dilemparkan ke neraka sehingga ususnya keluar kemudian dia berputar – putar seperti keledai mengelilingi tiang pancang ( patok ) . Para penghuni neraka mendekatinya dan bertanya : hai fulan ! mengapa kamu disiksa seperti ini ? bukankah kamu dulu menyeru kami berbuat baik dan melarang kami berbuat kemungkaran ? dia menjawab : memang , dulu saya menyeru kalian berbuat baik tetapi saya sendiri tidak melakukannya dan saya dulu melarang kalian berbuat kemungkaran tetapi saya sendiri melakukannya ”. ( Ringkasan Hadis Shahih Al – Bukhari , Imam Az – Zabidi , Hal. : 651 )
- Firman Allah dalam surah Asy – Syu’ara : 145 yang berbunyi : “ Dan aku sekali – kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu , upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam ”. Apabila berpedoman kepada ayat ini maka seharusnya seorang muballigh tidak mengharapkan keuntungan duniawi karena baginya telah terjamin pahala dari Allah atas usahanya mengajak beriman kepada Allah . Keuntungan duniawi yang dimaksud bisa berupa harta , kedudukan dan kehormatan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar