Dalam Islam , kekayaan bukan hanya karena banyak
harta namun terhitung sebagai kaya adalah kaya hati sebagaimana hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Saw. bersabda : “ Bukannya kekayaan itu karena banyaknya harta dan benda
namun kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati ”. ( Terjemah Riadhus
Shalihin I , Salim Bahreisy , Hal. 442 )
Tahukah anda bahwa harta yang tiap saat selalu
dikejar dan berupaya untuk mendapatkannya kemudian disimpan atau dipergunakan
terbagi menjadi 2 yaitu :
- Harta Bersama
Ketahuilah bahwa harta yang
dimiliki adalah milik bersama dalam satu keluarga dan bila sang pencari harta
meninggal maka harta tidak akan dibawa mati dan tidak akan menemani sang
pencari harta tersebut namun menjadi pemilik ahli waris sebagaimana hadis yang
diriwayatkan oleh Anas ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Yang mengikuti jenazah ada tiga : 1. keluarga , 2. harta
kekayaan , 3. amal perbuatannya , maka kembali yang dua yakni keluarga dan
harta kekayaan dan tinggallah satu yang tetap setia menemani yaitu amal
perbuatan ”.
- Harta Pribadi
Ketahuilah bahwa harta pribadi
yang dimaksud adalah harta yang dibelanjakan dijalan Allah , dengan kata lain
anda melakukan jual beli dengan Allah maksudnya harta digunakan untuk
bersedekah dan berzakat maka itulah harta yang sebenarnya dimiliki ,
- sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Siapakah diantara kamu yang lebih mencintai harta ahli warisnya daripada hartanya sendiri ? Sahabat menjawab : Ya Rasulullah , tiada seorangpun dari kami melainkan ia lebih mencintai hartanya sendiri . Nabi Saw. bersabda : Hartanya sendiri ialah harta yang sudah diamalkan dipergunakan untuk kepentingan akhiratnya sedang harta ahli warisnya ialah harta yang masih belum digunakan untuk kebaikan ”. ( Terjemah Riadhus Shalihin I , Salim Bahreisy , Hal. 456 )
- Hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Siapa yang bersedekah sebesar biji kurma dari hasil usaha halal dan Allah tidak menerima kecuali dari hasil usaha yang halal maka Allah akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan – NYA kemudian memeliharanya dengan baik sebagaimana seorang memelihara anak kuda hingga sebesar bukit ”.
- Firman Allah dalam surah Al – Lail : 8 – 11 yang berbunyi : “ Dan adapun orang – orang yang bakhil / kikir dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala yang terbaik maka kelak kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar , dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa ”.
- Firman Allah dalam surah Al – Baqarah : 254 yang berbunyi : “ Hai orang – orang yang beriman , belanjakanlah ( dijalan Allah ) sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat . Dan orang – orang kafir itulah orang – orang yang dzalim ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar