Marilah berbagi ilmu karena bernilai sedekah . Sedikit ilmu namun diamalkan , itu lebih baik daripada banyak ilmu namun tidak diamalkan . Marilah kita memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ilmu dan hargailah hasil karya orang lain . Teruslah berkarya walau di nilai kurang menarik karena mungkin bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya . Janganlah mencela hasil karya orang lain karena boleh jadi yang mencela tidak lebih baik dari yang di cela . Berupayalah mengamalkan ilmu karena ilmu yang tidak diamalkan adalah sia - sia dan tidak bermanfaat . Dari Al Fakir untuk seluruh insan . Sholawat dan Salam selalu terlimpahkan dengan istiqomah kepada Nabi Muhammad Saw. , Semoga bermanfaat baik di kehidupan dunia maupun akhirat !
Tampilkan postingan dengan label Taat Pada Pemimpin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Taat Pada Pemimpin. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Februari 2013

Taat Pemerintah



بِسْمِ اللَّه الرَّحْمَن الرَّحِيْمِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya ( Surah An Nisaa’ : 59 )
Hadis Nabi tentang taat kepada pemerintahnya dan tidak boleh melawan  pemerintahnya :
    Ibn Umar ra. berkata : Nabi Saw. bersabda : “ Seorang muslim wajib mendengar  , taat pada pemerintahnya dalam apa yang disetujui atau tidak disetujui kecuali jika di perintah maksiat maka apabila di suruh maksiat maka tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat ” . ( Bukhari – Muslim )
    Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah Saw. bersabda : “ Tetaplah mendengar dan taat dalam keberatan maupun keringanan , dalam kelancaran dan kesukaran bahkan dalam reaksi dan berebutan pengaruh dengan kamu ” . ( Muslim )
    Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah Saw. bersabda : “ Siapa yang taat padaku berarti taat kepada Allah dan siapa yang melanggar kepadaku berarti melanggar kepada Allah , siapa yang taat kepada pemimpinnya berarti taat kepadaku dan siapa yang maksiat kepada pemimpinnya berarti maksiat kepadaku ” . ( Bukhari – Muslim )
    Abu Bakrah ra. berkata : Saya telah mendengar dari Rasulullah Saw. bersabda “ Siapa yang menghina raja / presiden / perdana menteri / sultan maka Allah akan menghinakannya ” . ( Attirmidzi )
    Abul Walid ( ‘Ubadah ) bin Ash Shamit ra. berkata : Kami berbaiat / bersumpah setia pada Rasulullah Saw. atas setia mendengar dan taat dlam sukar atau mudah , ringan atau berat bahkan atas perebutan kekuasaan terhadap kami dan sekali – kali tidak menentang pemerintahan dari yang berhak kecuali jika terlihat pelanggaran berdasarkan yang terang dengan bukti berdasarkan kitab Allah dan berkata benar di mana saja kita berada , tidak takut dalam membela agama Allah dari cemoohan siapapun ” . ( Bukhari – Muslim )
    Abu Said Al Khudry ra. berkata : Nabi Saw. bersabda : “ Jihad yang paling utama yaitu kalimat hak / benar yang diucapkan kepada raja / pemimpin yang kejam dhalim ” . ( Abu Dawud , Attirmidzy )
    Azzubair bin ‘Ady berkata : Kami dating mengeluh kepada Anas bin Malik ra. tentang penderitaan yang kami hadapi dari kekejaman AlHajjaj , maka Anas bin Malik ra. menjawab : “ Bersabarlah maka tiada datang suatu mas melainkan yang dibelakangnya lebih jahat lagi sehingga kamu bertemu pada Tuhan , saya mendengar keterangan ini dari Nabimu Saw. ” . ( Bukhari )
    Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar ra. , Nabi Saw. bersabda : “ Tidak ada seorang penguasa yang memimpin kaum muslimin kemudian dia mati ketika memimpin dengan tidak adil melainkan Allah mengharamkan surga untuknya ” . ( Bukhari )
    Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi Saw. pernah bersabda : “ Kalian akan mendambakan kekuasaan dan kekuasaan tersebut akan menjadi penyesalan pada hari kiamat . Betapa baik perempuan yang menyusui anaknya dan betapa jelek perempuan yang menyapih anaknya ” . ( Bukhari )
Berdasarkan firman Allah dan Hadis Nabi tersebut di atas maka :
¯     Umat islam wajib untuk taat kepada pemimpin pemerintahan selama mereka masih melaksanakan shalat , menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran .
¯     Apabila umat islam yang menjadi warga Negara melihat sesuatu yang tidak menyenangkan pada diri pemimpin maka hendaknya umat islam berjihad dengan cara memberi nasihat yang baik atau istilah masa sekarang melakukan demonstrasi yang dilakukan dengan damai tanpa berbuat kerusakan .
¯     Umat islam tidak dibenarkan untuk melakukan perlawanan kepada pemerintah yang berkuasa / melakukan pemberontakan dan berusaha menjatuhkan pemerintahan yang berkuasa
¯     Sebagaimana yang terjadi pada beberapa waktu lalu dan saat sekarang , terjadi peperangan antara pemerintah yang berkuasa dengan warga Negara yang penduduknya muslim .
®    Tidakkah mereka mengetahui hukum Allah dan hadis Nabi diatas ?
®    Bagaimana mereka / anda yang berperang dengan pemerintah yang sah berkuasa akan mempertanggungjawabkan perbuatan anda di hadapan Allah dan Rasulullah ? Tidakkah anda memperhatikan firman Allah dalam surah An Nuur : 63
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya :
maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.
®    Jika peperangan yang terjadi dengan pemerintah yang berkuasa hanya gara – gara haus kekuasaan , jabatan , harta , kedudukan di pemerintahan dan masyarakat , atau gila hormat atau ingin terkenal sebagai pahlawan atau ingin mendapat gelar bangsawan atau ingin menjadi orang terkaya di dunia , Jika semua itu tercapai , Tidakkah dalam hati nuraninya terlintas bahwa semua yang diperoleh di dapat dengan mengorbankan darah dan nyawa orang – orang yang tidak mengerti / tidak tahu politk ? Tidakkah ada rasa penyesalan dalam diri atas perbuatan yang telah dilakukan ? Adakah semua itu akan di bawa mati ? Bila sudah mati , Adakah semua itu dapat bermanfaat bagi yang mati ?
®    Apakah orang – orang yang berperang dan melawan pemerintahan yang berkuasa meminta bantuan Negara asing untuk dapat menghancurkan pemerintahan yang sedang berkuasa ? Jika mereka meminta bantuan Negara asing maka mereka termasuk orang munafik sebagaimana firman Allah dalam surah An Nisaa’ : 138 - 139
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ........................
Artinya :
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
Firman Allah dalam surah Al Maaidah : 52
فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَارِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰ أَن تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ 
Artinya :
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana".
®    Ingatlah bahwa Allah mengancam akan memasukkan orang – orang munafik ke neraka jahannam sebagaimana firman Allah dalam surah An Nisaa’ : 140
إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا
Artinya :
Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam
®    Jika mereka yang berperang dengan pemerintah yang berkuasa mengaku beragama islam maka seharusnya sikap mereka sebagaimana dalam surah Al Baqarah : 285
وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا
Artinya :
dan mereka mengatakan: Kami dengar dan kami taat
Dan bukan mengatakan sebagaimana ucapan orang yahudi dalam surah Al Baqarah : 93
قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا
Artinya :
Mereka menjawab: "Kami mendengar tetapi tidak mentaati"

Posted by: Nama Blog magicmarketid, Updated at: 11.11.00

Sabtu, 19 Mei 2012

Taat Pada Pemimpin




Sungguh lucu dan menarik apabila seorang pemimpin yang telah dipilih langsung oleh rakyatnya kemudian pada masa pemerintahannya tidak mendukungnya sebagai pemimpin padahal masa jabatannya belum berakhir . Imam / pemimpin umat ada karena didukung rakyat / umat / para pengikutnya dan segala perintah serta kebijakannnya wajib diikuti dan dilaksanakan kecuali perintah untuk maksiyat kepada Allah maka tidak boleh diikuti sebagaimana firman Allah dalam surah Al – Anfal : 20 yang berbunyi : “ Hai orang – orang yang beriman , taatlah kepada Allah dan Rasul – NYA dan para pemimpinmu ” , bila di masa jabatannya terdapat kebijakan yang keliru atau menyusahkan rakyat maka kewajiban rakyat adalah memberi nasihat dan sabar jadi bukan dilakukan dengan memberontak sebagaimana petunjuk Nabi dalam hadis :
  • Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah Saw. bersabda : “ Siapa yang taat padaku berarti taat kepada Allah , siapa yang tidak taat / durhaka padaku  berarti tidak taat / durhaka kepada Allah , siapa yang taat kepada pemimpinnya berarti taat padaku dan siapa yang durhaka kepada pemimpinnya berarti durhaka kepadaku ”.
  • Ibn Abbas ra. berkata : Rasulullah Saw. bersabda : “ Siapa yang membenci sesuatu dari pemerintahnya hendaknya sabar . Sesungguhnya siapa yang keluar dari pemerintahnya walau sekedar sejengkal kemudian ia mati maka mati dalam keadaan jahiliyah ”.
  • Ibn Umar ra. berkata : Nabi Saw. bersabda : “ Seorang muslim wajib mendengar , taat pada pemerintahnya dalam hal yang disetujui atau tidak disetujui kecuali jika diperintah untuk maksiyat , maka apabila diperintah maksiyat tidak boleh mendengar dan tidak boleh taat ”. ( Terjemah Riadhus Shalihin I , Salim Bahreisy , Hal. 535 )
  • Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Nabi Saw. pernah bersabda : “ Seseorang harus mendengar dan mematuhi perintah imam selama bukan perintah maksiyat . Apabila seseorang diperintah maksiyat maka tidak boleh mendengar dan mematuhi ”. ( Ringkasan Hadis Shahih Al - Bukhari , Imam Az – Zabidi , Hal. 600 )

Posted by: Nama Blog magicmarketid, Updated at: 09.57.00