Manusia tidak
terlepas dari berbuat salah dan dosa maka tidak ada satupun manusia yang bersih
/ suci seolah – olah tidak pernah berbuat dosa . Tidak selayaknya bagi orang
Islam menganggap dirinya bersih / suci sebagaimana 2 umat sebelum Islam yang
telah disebutkan dalam surah An – Nisa’ : 49 yang berbunyi : “ Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap
dirinya bersih ? Sesungguhnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki – NYA
dan mereka tidak dianiaya sedikitpun ”.
Perbuatan dosa
sekecil / sebesar apapun , Allah pasti memaafkan dan mengampuni dosa yang telah
diperbuat dengan syarat : tidak akan lagi mengulangi
perbuatan dosa yang pernah dilakukan sebagaimana yang diterangkan
dalam surah An – Nisa’ : 17 – 18 yang berbunyi : “
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang – orang yang
mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan / kebodohan yang kemudian mereka
bertaubat dengan segera , maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya ;
dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ( 17 ) Dan tidaklah taubat itu
diterima Allah dari orang – orang yang mengerjakan kejahatan ( yang ) hingga
apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka , ( barulah ) ia
mengatakan : “ sesungguhnya saya bertaubat sekarang ” Dan tidak ( pula diterima
taubat ) orang – orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran . Bagi orang
– orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih ” ( 18 ) . Ketahuilah
dan jauhilah bahwa hanya satu dosa besar yang tidak akan pernah dimaafkan
dan diampuni oleh Allah yakni syirik ( menyekutukan / menduakan Allah dengan yang lain ) sebagaimana
Allah telah berfirman dalam surah An – Nisa’ : 48 yang berbunyi : “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan
Dia mengampuni segala dosa yang selain dari ( syirik ) itu , bagi siapa yang
dikehendaki – NYA . Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar ”. Kemudian ditegaskan kembali dalam surah
An – Nisa’ : 116 yang berbunyi : “ Sesungguhnya Allah
tidak mengampuni dosa mempersekutukan ( sesuatu ) dengan Dia , dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki – NYA .
Barangsiapa yang mempersekutukan ( sesuatu ) dengan Allah maka sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh – jauhnya ”.
Firman Allah
dalam surah An – Nisa’ : 64 yang berbunyi : “
…………Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kep`damu lalu
memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka ,
tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang ”.
Firman Allah
dalam surah An – Nisa’ : 110 yang berbunyi : “ Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri kemudian
ia memohon ampun kepada Allah , niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar