- Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Kelebihan bulan sya’ban di atas lain bulan seperti kelebihanku di atas Nabi lain , sedang kelebihan bulan Ramadhan atas lain bulan seperti kelebihan Allah atas hamba - hamba - NYA ”.
- Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. berpuasa satu bulan penuh dalam bulan sya’ban dan bersabda : “ Allah menaikkan amal - amal hamba - NYA dalam bulan ini ”.
- Rasulullah Saw. bersabda : “ Barangsiapa memuliakan bulan sya’ban , bertakwa dan bertaat kepada Allah dan menahan dirinya dari perbuatan maksiat , Allah mengampuni dosa - dosanya dan mengamankannya dari bala’ dan penyakit - penyakit dalam tahun itu ”.
- Rasulullah Saw. bersabda : “ Barangsiapa berpuasa 3 hari pada permulaan bulan sya’ban , 3 hari pada pertengahan dan 3 hari pada akhirnya , Allah akan mencatat baginya pahala 70 Nabi dan seakan - akan telah melakukan ibadah selama 70 tahun dan apabila ia mati dalam tahun itu maka ia mati sebagai orang syahid ”.
- Rasulullah Saw. bersabda : “ Barangsiapa menghidupkan kedua malam hari raya ( idul fitri dan idul adha ) dan malam pertengahan bulan sya’ban dengan shalat dan ibadah maka tidak akan mati hatinya di kala banyak hati lain mati ”.
- Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Pada pertengahan malam bulan sya’ban , Jibril datang kepadaku dan berkata : “ Hai Muhammad ! malam ini semua pintu langit dan pintu rahmat terbuka maka bangunlah , sholatlah , angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit ”. Aku bertanya : malam apakah ini Hai Jibril ? Jibril menjawab : Inilah suatu malam di mana di buka 300 pintu rahmat , di mana Allah mengampuni semua orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah kecuali ahli sihir , ahli nujum ( tukang ramal berdasarkan zodiak bintang ) , peminum minuman keras , pezina , pemakan riba , pendurhaka orang tua , tukang fitnah , dan pemutus hubungan keluarga . Mereka itu tidak akan diampuni sampai bertaubat ( berhenti dari perbuatan tersebut , tidak mengulangi lagi dan memohon ampunan dan maaf dari Allah ) . Kemudian Rasulullah keluar melaksanakan sholat dan sambil menangis , ia berdoa dalam sujudnya :
أعوذبك من عقابك و
سخطك و لا احصى ثناء عليك انت كما اثنيت على نفسك فلك الحمد حتى ترضى
A’uudsubika min
‘iqoobika wa sakhothika wa laa uhshii tsanaa-an ‘alaika anta kamaa atsnaita
‘alaa nafsika falakal hamdu hattaa tardhoo
Artinya :
Ya Allah ! Aku
berlindung kepada - MU dari adzab / siksa - MU dan kemarahan - MU . Aku tidak
dapat menghitung pujian - pujian bagi - MU sebagaimana Engkau memuji diri - MU
sendiri . Bagi - MU segala puji sampai Engkau ridha dan puas ”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar