Nishfu Sya'ban

• Diriwayatkan oleh Ali ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Jika tiba pertengahan bulan sya’ban maka bagunlah kamu pada malam harinya melaksanakan sholat dan pada siang harinya berpuasa  karena pada saat itu Allah turun ke langit dunia / langit bumi di waktu matahari terbenam dan berfirman : “ Adakah yang meminta - minta akan Ku beri permintaannya , adakah yang beristighfar / meminta ampun akan Ku ampunilah ia dan adakah yang mengharapkan rizki akan Ku berikannya ”. Demikianlah sampai fajar menyingsing ” .
• Diriwayatkan oleh Nasher bin Said bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Ketika tiba malam ketiga belas bulan sya’ban , Jibril datang padaku seraya berseru : “ Hai Muhammad ! tibalah saat tahajjud untuk menyampaikan permohonan - permohonanmu bagi ummatmu ” , kemudian datang lagi di waktu fajar dan berkata : “ Hai Muhammad ! sesungguhnya Allah swt. telah menyerahkan kepadamu sepertiga dari ummatmu ” . Lalu menangislah Rasulullah dan bertanya : Bagaimana nasib kedua pertiganya yang lain ? Jibril menjawab : aku tidak tahu . Pada malam kedua ( keempat belas bulan sya’ban ) , Jibril datang lagi dan menyuruh Nabi bertahajjud kemudian di waktu fajar , Jibril datang memberitahu bahwa Allah telah memberi padamu dua pertiga dari ummatmu . Kemudian Nabi menangis dan bertanya : Bagaimana nasib yang sepertiga dari ummatku ? Jibril menjawab : aku tidak tahu . Kemudian Jibril datang lagi pada malam bara-ah ( kelima belas dari bulan sya’ban ) dan menyampaikan berita gembira kepada Nabi Muhammad bahwa Allah telah menyerahkan semua ummatnya kepadanya kecuali mereka yang berbuat syirik . Jibril berkata kepada Nabi Muhammad  : “ Angkatlah kepalamu dan lihatlah ke atas ” . Rasulullah melihat bahwa pintu - pintu langit terbuka dan para malaikat dari mulai langit bumi sampai ke Arsy bersujud beristighfar memintakan ampun bagi ummat Nabi Muhammad Saw. sedang pada tiap pintu langit berada seorang malaikat . Di langit pertama , malaikat berkata : “ Bahagialah bagi yang ruku’ pada malam ini ” . Pada pintu kedua , malaikat berkata : “ Bahagialah mereka yang sujud pada malam ini ” . Malaikat penjaga pintu ketiga berkata : “ Bahagialah mereka yang berdzikir pada malam ini ” . Malaikat pada pintu keempat berkata : “ Bahagialah yang berdoa pada malam ini ” . Malaikat pada pintu kelima berkata : “ Bahagialah barangsiapa menangis pada malam ini karena takut kepada Allah ” . Malaikat pada pintu keenam berkata : “ Bahagialah orang yang beramal kebajikan pada malam ini ” . Malaikat dai pintu ketujuh berkata : “ Bahagialah orang yang membaca Al - Qur’an malam ini ” . Kemudian terdengarlah panggilan : Adakah orang yang meminta untuk dikabulkan permintaannya ? Adakah orang yang berdoa untuk diterima doanya ? Adakah orang yang bertaubat untuk diterima taubatnya ? dan Adakah orang yang beristighfar untuk diampuni dosa - dosanya ? ” .
• Rasulullah Saw. bersabda : “ Pintu - pintu rahmat terbuka bagi ummatku dari permulaan malam hingga fajar menyingsing . Sesungguhnya Allah swt. dalam malam ini membebaskan dari neraka sebanyak bilangan rambut domba milik bani kalb ” .
• Doa pada malam kelima belas bulan sya’ban / malam bara-ah :

اللهم إن كنت كتبت اسمى شقيا فى ديوان الاشقياء فامحه و اكتبنى فى ديوان السعداء و إن كنت كتبت اسمى سعيدا فى ديوان السعداء فأثبته فإنك قلت فى كتابك الكريم : يمحو الله ما يشاء و يثبت و عنده ام الكتاب          

Allaahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-I famhuhu waktubnii fii diiwaanis su’adaa-I wa in kunta katabta ismii sa’iidan fii diiwaanis su’adaa-I fa atsbithu fa innaka qulta fi kitaabikal kariim : “ Yamhullaahu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa ‘indahu ummul kitaabi ”

Artinya :

Ya Allah ! Jika Engkau telah mencatat namaku di dalam lembaran orang - orang yang durhaka dan malang maka hapuslah dan catatlah namaku dalam lembaran orang - orang yang bahagia dan beruntung . Dan jika Engkau telah mencatat namaku dalam lembaran orang - orang yang bahagia dan beruntung maka tetapkanlah sebagaimana firman - Mu di dalam kitab suci - Mu : “ Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Ia kehendaki dan pada sisi - NYA ada ummul kitab ” .

Bulan Sya'ban

• Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Kelebihan bulan sya’ban di atas lain bulan seperti kelebihanku  di atas Nabi lain , sedang kelebihan bulan Ramadhan atas lain bulan seperti kelebihan Allah atas hamba - hamba - NYA ”.
• Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. berpuasa satu bulan penuh dalam bulan sya’ban dan bersabda : “ Allah menaikkan amal - amal hamba - NYA dalam bulan ini ”.
• Rasulullah Saw. bersabda : “ Barangsiapa memuliakan bulan sya’ban , bertakwa dan bertaat kepada Allah dan menahan dirinya dari perbuatan maksiat , Allah mengampuni dosa - dosanya dan mengamankannya dari bala’ dan penyakit - penyakit dalam tahun itu ”.
• Rasulullah Saw. bersabda : “ Barangsiapa berpuasa 3 hari pada permulaan bulan sya’ban , 3 hari pada pertengahan dan 3 hari pada akhirnya , Allah akan mencatat baginya pahala 70 Nabi dan seakan - akan telah melakukan ibadah selama 70 tahun dan apabila ia mati dalam tahun itu maka ia mati sebagai orang syahid ”.
• Rasulullah Saw. bersabda : “ Barangsiapa menghidupkan kedua malam hari raya ( idul fitri dan idul adha ) dan malam pertengahan bulan sya’ban dengan shalat dan ibadah maka tidak akan mati hatinya di kala banyak hati lain mati ”.
• Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda : “ Pada pertengahan malam bulan sya’ban , Jibril datang kepadaku dan berkata : “ Hai Muhammad ! malam ini semua pintu langit dan pintu rahmat terbuka maka bangunlah , sholatlah , angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit ”. Aku bertanya : malam apakah ini Hai Jibril ? Jibril menjawab : Inilah suatu malam di mana di buka 300 pintu rahmat , di mana Allah mengampuni semua orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah kecuali ahli sihir , ahli nujum ( tukang ramal berdasarkan zodiak bintang ) , peminum minuman keras , pezina , pemakan riba , pendurhaka orang tua , tukang fitnah , dan pemutus hubungan keluarga . Mereka itu tidak akan diampuni sampai bertaubat ( berhenti dari perbuatan tersebut , tidak mengulangi lagi dan memohon ampunan dan maaf dari Allah ) . Kemudian Rasulullah keluar melaksanakan sholat dan sambil menangis , ia berdoa dalam sujudnya :

أعوذبك من عقابك و سخطك و لا احصى ثناء عليك انت كما اثنيت على نفسك فلك الحمد حتى ترضى                                      

A’uudsubika min ‘iqoobika wa sakhothika wa laa uhshii tsanaa-an ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika falakal hamdu hattaa tardhoo

Artinya :

Ya Allah ! Aku berlindung kepada - MU dari adzab / siksa - MU dan kemarahan - MU . Aku tidak dapat menghitung pujian - pujian bagi - MU sebagaimana Engkau memuji diri - MU sendiri . Bagi - MU segala puji sampai Engkau ridha dan puas ”.