Untuk apa ada
pendakwah ? apakah mereka mencari kepopuleran / ingin terkenal ? apakah mereka
merasa bersih dan suci sehingga mengajak dan menganjurkan orang lain untuk
berbuat baik ? apakah mereka ingin memperoleh harta dengan jalan berdakwah ?
apakah mereka ingin suatu jabatan ? apakah mereka ingin kehormatan dan
kemewahan hidup ? apakah mereka ingin mempunyai banyak pengikut ? apakah mereka
ingin suami / istri yang pandai , cantik / tampan dan kaya sehingga merasa
hidupnya terjamin dan bahagia ? apakah mereka membenci orang - orang di luar
kalangan mereka ? apakah mereka ingin mendapat pujian / riya’ ? Semua
pertanyaan tersebut pasti ada pada setiap orang .
Pendakwah di
bagi 2 yakni :
- pendakwah yang berdakwah karena ingin memperoleh dunia dan segala isinya . Gelar ustad / kiai bagi mereka penting , apabila tidak dipanggil dengan gelar tersebut maka mereka menggerutu dan tidak senang .
- pendakwah yang berdakwah karena melaksanakan perintah Allah dan Rasul - NYA dan mencari keridhaan Allah serta pahala , dengan kata lain kehidupan akhirat lebih diutamakan daripada dunia . Gelar tidak penting karena yang diutamakan untuk mencari keridhaan Allah dan mendapat pahala .
Mengapa ada
muballigh / ustadz / ulama / juru dakwah ? karena kebanyakan manusia telah
melakukan perbuatan :
- melalaikan diri terhadap kewajibannya sebagai hamba namun banyak menuntut kepada Allah dengan berbagai permintaan / doa kepada Allah
- banyak mengikuti langkah syaitan seperti : percaya kepada ramalan bintang , berjudi , minum - minuman keras / mabuk - mabukan , banyak berbohong , senang membicarakan kejelekan orang lain / gosip / ghibah
- lebih mementingkan urusan dunia daripada akhirat . Hidupnya hanya diperuntukkan dan disibukkan mencari , mengumpulkan dan menghabiskan harta namun lupa ibadah dan mengingat Allah
- banyak berbuat dosa disebabkan karena kemiskinan ilmu tentang ajaran Islam atau enggan melaksanakan ajaran Islam
- percaya kepada sebagian firman Allah yang sesuai dengan keinginan hatinya namun tidak percaya / ingkar kepada sebagian firman Allah yang tidak sesuai keinginan hatinya . Hal ini menjadi sifat orang yahudi pada zaman Nabi Muhammad Saw. sebagaimana firman Allah dalam surah Al - Baqarah : 85 yang berbunyi : “...................................Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al - Kitab ( Taurat ) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain ?..........................”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar