Marilah berbagi ilmu karena bernilai sedekah . Sedikit ilmu namun diamalkan , itu lebih baik daripada banyak ilmu namun tidak diamalkan . Marilah kita memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ilmu dan hargailah hasil karya orang lain . Teruslah berkarya walau di nilai kurang menarik karena mungkin bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya . Janganlah mencela hasil karya orang lain karena boleh jadi yang mencela tidak lebih baik dari yang di cela . Berupayalah mengamalkan ilmu karena ilmu yang tidak diamalkan adalah sia - sia dan tidak bermanfaat . Dari Al Fakir untuk seluruh insan . Sholawat dan Salam selalu terlimpahkan dengan istiqomah kepada Nabi Muhammad Saw. , Semoga bermanfaat baik di kehidupan dunia maupun akhirat !

Kamis, 18 April 2013

Gelar



بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Jabatan dan gelar yang dimiliki bukanlah jaminan bahwa anak keturunannya akan memiliki kedudukan yang sama . Gelar kyai , ulama , mufti bahkan ustad maka semua itu tidak menjamin bahwa istri dan anak cucunya akan menjadi pemuka agama dan juga tidak menjamin bahwa mereka akan selamat di dunia dan akhirat . Janganlah menyangka bahwa pemuka agama dan anak cucunya adalah orang – orang yang bersih dari dosa , dapat mengendalikan hawa nafsunya dan terjamin keselamatan dan kebahagiaannya bahkan para pemuka agama adalah musuh utama syaitan . Cobalah anda perhatikan kisah seorang ulama bani israil yang bernama “ Barshisha ” . Dia seorang yang terkenal ahli ibadah bahkan semua muridnya dapat terbang di udara namun di akhir hidupnya , dia menjadi penyembah syaitan dan mati dalam keadaan kafir . Para pemuka agama kedudukannya di sisi Allah tidak lebih mulia dari 2 orang Nabi sekaligus Rasul yaitu Nabi Nuh as. dan Nabi Luth as. . Nabi Nuh as. mempunyai anak yang bernama “ Kan’an ” namun kafir dan tidak mau mengikuti ajakan Nabi Nuh as. untuk beriman kepada Allah sebagaimana firman Allah dalam surah Huud : 42 – 43
وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍۢ كَٱلْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ٱبْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍۢ يَـٰبُنَىَّ ٱرْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ ٱلْكَـٰفِرِينَ . قَالَ سَـَٔاوِىٓ إِلَىٰ جَبَلٍۢ يَعْصِمُنِى مِنَ ٱلْمَآءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ ٱلْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا ٱلْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ ٱلْمُغْرَقِينَ
Artinya :
“ Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir". Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan ” .
Nabi Luth as. mempunyai istri yang lebih memilih kafir dan memuaskan nafsunya dengan berhubungan sesama jenis ( Homo seksual / liwath ) daripada mengikuti ajakan Nabi Luth as. untuk beriman kepada Allah sebagaimana firman Allah dalam surah Al A’raf : 83
فَأَنجَيْنَـٰهُ وَأَهْلَهُۥٓ إِلَّا ٱمْرَأَتَهُۥ كَانَتْ مِنَ ٱلْغَـٰبِرِينَ
Artinya :
“ Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan) ” .
Berdasarkan firman Allah di atas maka gelar bukanlah jaminan bahwa istri dan anak cucunya akan mulia , bahagia , selamat di dunia dan akhirat . Dalam pandangan manusia , orang – orang yang menjadi pemuka agama adalah orang – orang yang di anggap mulia namun belum tentu dalam pandangan Allah karena Allah tidak melihat pada gelar yang dimiliki seseorang namun Allah melihat ketakwaannya . Orang yang tidak memiliki gelar apapun dalam pandangan manusia namun takwa kepada Allah maka orang tersebut lebih mulia daripada orang yang memiliki gelar namun tidak takwa kepada Allah . Takwa , satu kata yang mudah diucapkan namun tidak mudah mengamalkannya .

Posted by: Nama Blog magicmarketid, Updated at: 14.21.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar