بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Apabila anda di suruh memilih di antara 2 jalan
yaitu jalan menuju surga atau jalan menuju neraka , manakah yang akan dipilih ?
Pasti yang akan dipilih jalan menuju surga , berbeda halnya dengan pembaca ,
penulis memilih jalan menuju neraka .
Jalan menuju neraka adalah jalan yang di
sisi kanan dan kiri dipenuhi dengan keindahan dan kesenangan hidup sedang jalan
itu sendiri menurun dan berakhir di neraka .
Jalan menuju surga adalah jalan yang di
sisi kanan dan kiri dipenuhi dengan hal – hal yang tidak menyenangkan ,
dipenuhi dengan duri sedang jalan itu sendiri menanjak dan berakhir di surga .
Mengapa memilih jalan menuju neraka ? apakah sudah
tidak memiliki akal sehat sehingga tidak bisa memilih mana yang baik dan tidak
baik ?
Untuk menjawabnya maka cobalah perhatikan segala
kekurangan diri sendiri , hapuslah segala ingatan tentang kebaikan yang pernah
dikerjakan sehingga seolah – olah tidak pernah berbuat baik dan yang terlihat
hanyalah segala kesalahan yang telah dikerjakan .
Tanyalah diri sendiri dan lakukan perbandingan !
Ø
Apakah anda merasa sudah dekat kepada Allah ?
Cara mengukurnya :
1.
jika ibadah wajib dikerjakan pada awal waktunya dan bersegera melakukannya
, contoh : shalat 5 waktu , shalat jum’at , puasa ramadhan , zakat fitrah dan
haji bagi yang mampu dan belum pernah berhaji
2.
jika ibadah wajib telah dikerjakan dan istiqamah dalam mengerjakannya
kemudian di tambah dengan ibadah sunnah , contoh : shalat rawatib , puasa
sunnah , sedekah , zakat harta , dan umrah
3.
jika ibadah wajib dan sunnah sudah dikerjakan dengan istiqamah kemudian di
tambah dengan dzikir dan berusaha istiqamah
Dasar hukumnya adalah firman Allah dalam
surah Al Baqarah : 152
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ
Artinya
:
“ Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya Aku ingat (pula) kepadamu ”
Ø
Dosa dan nikmat
Berapa banyakkah dosa yang
telah dikerjakan mata , telinga , lidah , tangan , kaki dan kemaluan dalam tiap
menit atau detik ? sedangkan kenikmatan yang telah Allah berikan tak terhitung
banyaknya . Contoh kenikmatan : mata dapat melihat dan tidak buta , telinga
dapat mendengar dan tidak tuli dst. . Apakah terhadap nikmat tersebut telah di
imbangi dengan rasa syukur dan diwujudkan dalam bentuk penghambaan kepada Allah
? jika tidak berarti telah ingkar / kufur nikmat .
Dasar hukumnya adalah firman
Allah dalam surah Al Baqarah : 152
...................................... وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya :
“ dan bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku ”
Berdasarkan keterangan di atas
masihkah berharap masuk surga ? tentu masih dan janganlah berputus asa dari
rahmat Allah , selama masih mau shalat dan pernah mengucapkan 2 kalimat
syahadat di jamin pasti masuk surga walupun mampir dulu ke neraka .
Allah berfirman dalam surah
Yusuf : 87
........................... وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ
إِنَّهُۥ لَا
يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ
إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَـٰفِرُونَ
Artinya :
............. jangan kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang kafir
Allah berfirman dalam surah Al
Hijr : 56
قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن
رَّحْمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ
Artinya :
Ibrahim berkata: "Tidak
ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang
sesat".
Untuk apakah keterangan di
atas ? jawabnya : untuk memotivasi diri agar lebih rajin beribadah kepada dan
karena Allah dan berusaha mengesampingkan kebaikan yang pernah dikerjakan
sehingga yang terlihat hanyalah segala kesalahan karena segala kebaikan yang
telah dikerjakan semata – mata bukan karena usaha dan kekuatan diri sendiri
namun karena rahmat Allah sehingga dapat berbuat kebaikan .
Allah berfirman dalam surah An
Nuur : 21
.................................... وَلَوْلَا فَضْلُ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنْ
أَحَدٍ أَبَدًۭا
وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّى مَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ
سَمِيعٌ عَلِيمٌۭ
Artinya
:
Sekiranya
tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak
seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu)
selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui