بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Orang
yang pandai bersilat lidah maka orang tersebut menguasai atau setidaknya
mengerti ilmu logika / ilmu mantiq / ilmu kalam . Golongan ini biasanya lebih
mengutamakan dan mengagung – agungkan akal padahal ada perintah dari Allah
dalam surah Al Muddatstsir : 3
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
Artinya
:
“ dan Tuhanmu agungkanlah ” !
Jadi
bukan akal yang harus di agungkan tetapi Allah . Golongan ini termasuk ke dalam
aliran muktazilah walaupun bukan sebagai penganut muktazilah . Jika golongan
ini berdebat dengan ahli agama / religius kemudian ahli agama kalah dalam
perdebatan itu maka kemenangannya itu tidak bernilai di sisi Allah karena
mereka berdebat untuk kepentingannya di dunia , misalkan : untuk mendapatkan
kedudukan di masyarakat , kewibawaan , ingin mendapat gelar atau harta ,
meskipun mereka tidak mengakui itu dalam ucapannya namun Allah mengetahui isi
hati setiap hamba , Allah berfirman dalam surah Al Mulk : 13
وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ ۖ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Artinya
:
“ Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah;
sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati ”
sedangkan
ahli agama mengemukakan atau menyampaikan ajaran agama karena terikat perintah
Allah dalam surah Ali Imran : 104
وَلْتَكُن
مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya :
“ Dan hendaklah ada di antara
kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung ” .
dan perintah dari Rasulullah
:
بَلِّغُوا
عَنِّى وَ لَوْ آيَةْ
Artinya
:
“
Sampaikanlah dariku meskipun satu ayat ” .
Ingatlah
bahwa semua manusia pasti mati , Allah berfirman dalam surah Al Anbiyaa’ : 35
كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ
وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةًۭ ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya
:
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami
akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan ”
Jika orang - orang yang lebih mengagungkan akal
meninggal maka boleh jadi nanti malaikat munkar dan nakir akan bertanya
dan mengejek dengan ucapan : mana akalmu yang selalu kamu bangga – banggakan ?
, mengapa sekarang kamu diam seribu bahasa ? , bukankah dulu kamu selalu merasa
bangga karena dapat mengalahkan hujjah ahli agama ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar