بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Manusia
ada yang percaya dan ada yang tidak percaya kepada adanya kekuatan ghaib .
Padahal percaya / beriman kepada sesuatu yang ghaib termasuk ke dalam rukun
iman . Termasuk ke dalam iman kepada yang ghaib yaitu iman kepada malaikat dan
iman kepada hari kiamat sedangkan malaikat , jin , surga , neraka , alam
malaikat dan alam jin adalah makhluk yang tidak terlihat oleh mata . Disebut
makhluk karena mereka diciptakan oleh Allah . Begitu halnya dengan ilmu tenaga
dalam / ilmu batin , ada manusia yang percaya dan tidak percaya .
Kisah berdasarkan kenyataan : Ada 2 orang ,
sebutlah A dan B .
A mempunyai ilmu tenaga dalam sedangkan B
tidak punya .
B berkata kepada A : jika kamu dapat memindahkan
batu besar itu dari tempatnya ke tempat lain menggunakan tenaga dalam maka saya
akan berguru kepadamu .
A
menjawab : saya sebagai manusia biasa tidak mampu dan tidak mempunyai ilmu dan
kekuatan untuk memindahkan batu besar itu .
“ Kisah
tersebut hampir sama dengan kisah isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw. , Nabi
melakukan perjalanan pada waktu tengah malam dari Mekah ke Palestina kemudian
menuju Sidratul Muntaha melewati langit ketujuh hanya ditempuh dalam waktu satu
malam dan sebelum subuh , Nabi sudah ada di rumah . Pada pagi hari , Nabi
menceritakan kisahnya sehingga ada seorang kafir datang menghadap Nabi kemudian
meminta Nabi mengangkat satu kaki . Nabi memenuhi permintaan tersebut kemudian
orang kafir tersebut meminta Nabi mengangkat kakinya yang lain tanpa menurunkan
satu kaki yang telah di angkat . Kemudian Nabi menyuruh orang kafir tersebut
datang kepada Ali bin Abi Thalib dan menceritakan permintaannya tersebut . Ali
bin Abi Thalib tanpa berkata sepatah katapun langsung menghunus pedang dan
memenggal kepala orang kafir tersebut . Orang – orang banyak yang menyalahkan
tindakan Ali bin Abi Thalib tersebut karena langsung membunuhnya . Ali bin Abi
Thalib berkata kepada orang –orang tersebut bahwa Nabi bukan berarti tidak
mampu untuk memenuhi permintaan orang kafir tersebut namun kekafiran orang
tersebutlah yang menyebabkannya tidak percaya akan peristiwa isra’ mi’raj Nabi
” .
Nabi
sebagai manusia biasa tidak mungkin dapat mengangkat kedua kakinya sekaligus
walaupun sebagai Nabi karena mukjizat atau peristiwa yang terjadi diluar akal
atau tidak masuk akal baru bisa terjadi atas izin Allah . Contoh : Dengan izin
Allah , bulan berpindah dari tempatnya kemudian masuk ke bumi kemudian masuk ke
lengan baju Nabi sebelah kanan dan keluar dari lengan baju Nabi sebelah kiri
kemudian bulan tersebut kembali lagi ke tempatnya .
Berdasarkan
uraian di atas bahwa ilmu tenaga dalam memang benar ada dan untuk membuktikan
keberadaannya dapat mengamalkan dzikir dan doa khusus sedangkan yang dapat
memberi keistimewaan dan kekuatan hanyalah Allah . Jika tidak mau mengamalkan
dzikir dan doa khusus maka tidak bisa dibuktikan keberadaannya . Sama halnya
dengan keberadaan jin dan alam jin , benarkah jin dan alamnya memang ada atau
hanya sedar omong kosong yang tidak ada buktinya ? , nah untuk membuktikan keberadaannya
dapat dilakukan dengan cara dzikir atau datang ke tempat yang di anggap angker
atau datang ke kuburan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar