Kejelekan seseorang walaupun tidak semuanya yang
berprofesi sebagai kepala sekolah dan guru :
- Ada kepala sekolah yang mau menang sendiri , otoriter , jika di beri nasihat oleh bawahannya kemudian bawahan tersebut di pecat hanya karena berbeda pendapat .
- Ada kepala sekolah yang tidak terbuka dalam pengelolaan berbagai macam dana yang telah di terima seperti dana bos , bsm dll.
- Ada kepala sekolah yang tidak memberikan dana bsm ( bantuan siswa miskin ) kepada para siswa yang berhak menerima dan dana tersebut kemungkinan masuk kantong pribadi .
- Ada kepala sekolah yang tegas kepada guru – guru sukwan sedangkan kepada guru – guru PNS tidak punya keberanian . Jika guru – guru sukwan berbuat salah maka langsung di tegur sedangkan guru – guru PNS berbuat salah hanya diam seribu kata .
- Ada kepala sekolah yang masuk kantor dalam satu bulan hanya sekali ngantor
- Ada kepala sekolah yang hanya membaca dan menilai kesalahan guru – guru sukwan di luar kalangan keluarganya sedangkan guru yang berasal dari kalangan kerabatnya meskipun berbuat salah tidak di baca dan tidak di nilai , meskipun salah tetap benar dalam penilaiannya .
- Ada kepala sekolah yang sering mengadakan rapat dengan dewan guru namun hasil rapat tidak dilaksanakan sedang biaya rapat dibebankan pada dana bos .
- Ada kepala sekolah yang tidak konsisten dalam berkata . Bila pagi mengatakan A kemudian sore hari sudah berubah B .
- Ada kepala sekolah yang sering menjual barang inventaris sekolah dan uangnya kemungkinan masuk kantong pribadi .
- Ada kepala sekolah yang memperlakukan guru sukwan seperti kuli bangunan sedangkan gajinya sangat tidak layak dan tidak cukup untuk keluarga .
- Ada kepala sekolah yang memperlakukan guru sukwan seperti guru PNS . Jika guru PNS masuk jam 07.00 dan pulang jam 12.00 adalah wajar dan wajib karena gaji mereka berlipat yakni gaji pokok + tunjangan fungsional + tunjangan sertifikasi sedangkan guru – guru sukwan , ada jam mengajar atau tidak ada jam mengajar tetap harus masuk jam 07.00 sedangkan gajinya di bawah 300.000 sebulan . Apakah perlakuan tersebut adil sedangkan para guru sukwan memiliki tanggungan keluarga ? . Jika para guru sukwan memiliki bisnis maka tentu jam kosong atau tidak ada jam mengajar bisa dipergunakan untuk berbisnis sehingga menambah penghasilan untuk keluarga
- Tugas pokok / utama guru PNS adalah mengajar namun sehari – harinya disibukkan dengan mengurus administrasi sekolah sehingga para muridnya terbengkalai karena gurunya tidak mengajar .
Jika para buruh selalu berdemo menuntut upah
mereka , bagaimanakah dengan para guru sukwan ? , apakah para guru sukwan
mendapat perlakuan yang sama dari pemerintah sebagaimana memperlakukan para
buruh ? .
Para guru di tuntut untuk meningkatkan kualitas
dengan memiliki kualifikasi akademik S – 1 atau S – 2 namun gaji para guru
sarjana yang masih sukwan sangat jauh dari gaji yang di terima
karyawan yang bekerja di pertokoan dan pabrik . Perkiraan gaji para guru sukwan
di bawah 300 ribu sedangkan gaji para karyawan yang bekerja di pertokoan dan
pabrik sesuai dengan UMR / UMP ( upah minimum regional / upah minimum propinsi
) yakni kira – kira di atas 1 juta .
Mereka yang bekerja di pertokoan dan pabrik ,
tingkat pendidikan mereka kebanyakan lulusan SMA / SMK atau sederajat . Apakah
ijazah sarjana lebih rendah dalam pandangan pemerintah daripada ijazah SMA atau
sederajat sehingga gajinya lebih banyak karyawan yang bekerja di pertokoan dan
pabrik ? . Jika lulusan SMA / SMK karena
memiliki keahlian lebih layak mendapat gaji yang besar sedangkan lulusan
sarjana mungkin di anggap tidak memiliki keahlian maka tidak ada gunanya
sekolah sampai sarjana . Jika tujuan dari sekolah hanya untuk mendapatkan
pekerjaan dengan gaji yang besar maka lebih baik tidak perlu sekolah di sekolah
tinggi / universitas karena lulusannya bisa dikatakan kurang bermutu dengan
bukti gajinya sangat kecil dan berbanding terbalik dengan lulusan SMA / SMK
yang gajinya besar yang mungkin di anggap lebih berkualitas .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar