Marilah berbagi ilmu karena bernilai sedekah . Sedikit ilmu namun diamalkan , itu lebih baik daripada banyak ilmu namun tidak diamalkan . Marilah kita memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ilmu dan hargailah hasil karya orang lain . Teruslah berkarya walau di nilai kurang menarik karena mungkin bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya . Janganlah mencela hasil karya orang lain karena boleh jadi yang mencela tidak lebih baik dari yang di cela . Berupayalah mengamalkan ilmu karena ilmu yang tidak diamalkan adalah sia - sia dan tidak bermanfaat . Dari Al Fakir untuk seluruh insan . Sholawat dan Salam selalu terlimpahkan dengan istiqomah kepada Nabi Muhammad Saw. , Semoga bermanfaat baik di kehidupan dunia maupun akhirat !

Kamis, 20 Februari 2014

Kepsek



Kejelekan seseorang walaupun tidak semuanya yang berprofesi sebagai kepala sekolah dan guru :
  • Ada kepala sekolah yang mau menang sendiri , otoriter , jika di beri nasihat oleh bawahannya kemudian bawahan tersebut di pecat hanya karena berbeda pendapat .
  • Ada kepala sekolah yang tidak terbuka dalam pengelolaan berbagai macam dana yang telah di terima seperti dana bos , bsm dll.
  • Ada kepala sekolah yang tidak memberikan dana bsm ( bantuan siswa miskin ) kepada para siswa yang berhak menerima dan dana tersebut kemungkinan masuk kantong pribadi .
  • Ada kepala sekolah yang tegas kepada guru – guru sukwan sedangkan kepada guru – guru PNS tidak punya keberanian . Jika guru – guru sukwan berbuat salah maka langsung di tegur sedangkan guru – guru PNS berbuat salah hanya diam seribu kata .
  • Ada kepala sekolah yang masuk kantor dalam satu bulan hanya sekali ngantor
  • Ada kepala sekolah yang hanya membaca dan menilai kesalahan guru – guru sukwan di luar kalangan keluarganya sedangkan guru yang berasal dari kalangan kerabatnya meskipun berbuat salah tidak di baca dan tidak di nilai , meskipun salah tetap benar dalam penilaiannya .
  • Ada kepala sekolah yang sering mengadakan rapat dengan dewan guru namun hasil rapat tidak dilaksanakan sedang biaya rapat dibebankan pada dana bos .
  • Ada kepala sekolah yang tidak konsisten dalam berkata . Bila pagi mengatakan A kemudian sore hari sudah berubah B .
  • Ada kepala sekolah yang sering menjual barang inventaris sekolah dan uangnya kemungkinan masuk kantong pribadi .
  • Ada kepala sekolah yang memperlakukan guru sukwan seperti kuli bangunan sedangkan gajinya sangat tidak layak dan tidak cukup untuk keluarga .
  • Ada kepala sekolah yang memperlakukan guru sukwan seperti guru PNS . Jika guru PNS masuk jam 07.00 dan pulang jam 12.00 adalah wajar dan wajib karena gaji mereka berlipat yakni gaji pokok + tunjangan fungsional + tunjangan sertifikasi sedangkan guru – guru sukwan , ada jam mengajar atau tidak ada jam mengajar tetap harus masuk jam 07.00 sedangkan gajinya di bawah 300.000 sebulan . Apakah perlakuan tersebut adil sedangkan para guru sukwan memiliki tanggungan keluarga ? . Jika para guru sukwan memiliki bisnis maka tentu jam kosong atau tidak ada jam mengajar bisa dipergunakan untuk berbisnis sehingga menambah penghasilan untuk keluarga
  • Tugas pokok / utama guru PNS adalah mengajar namun sehari – harinya disibukkan dengan mengurus administrasi sekolah sehingga para muridnya terbengkalai karena gurunya tidak mengajar .

Jika para buruh selalu berdemo menuntut upah mereka , bagaimanakah dengan para guru sukwan ? , apakah para guru sukwan mendapat perlakuan yang sama dari pemerintah sebagaimana memperlakukan para buruh ? .

Para guru di tuntut untuk meningkatkan kualitas dengan memiliki kualifikasi akademik S – 1 atau S – 2 namun gaji para guru sarjana yang masih sukwan sangat jauh dari gaji yang di terima karyawan yang bekerja di pertokoan dan pabrik . Perkiraan gaji para guru sukwan di bawah 300 ribu sedangkan gaji para karyawan yang bekerja di pertokoan dan pabrik sesuai dengan UMR / UMP ( upah minimum regional / upah minimum propinsi ) yakni kira – kira di atas 1 juta .
Mereka yang bekerja di pertokoan dan pabrik , tingkat pendidikan mereka kebanyakan lulusan SMA / SMK atau sederajat . Apakah ijazah sarjana lebih rendah dalam pandangan pemerintah daripada ijazah SMA atau sederajat sehingga gajinya lebih banyak karyawan yang bekerja di pertokoan dan pabrik ? .  Jika lulusan SMA / SMK karena memiliki keahlian lebih layak mendapat gaji yang besar sedangkan lulusan sarjana mungkin di anggap tidak memiliki keahlian maka tidak ada gunanya sekolah sampai sarjana . Jika tujuan dari sekolah hanya untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang besar maka lebih baik tidak perlu sekolah di sekolah tinggi / universitas karena lulusannya bisa dikatakan kurang bermutu dengan bukti gajinya sangat kecil dan berbanding terbalik dengan lulusan SMA / SMK yang gajinya besar yang mungkin di anggap lebih berkualitas .      

Posted by: Nama Blog magicmarketid, Updated at: 05.43.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar