بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Segala
sesuatu yang terjadi di Irak dan Libya adalah sebagai akibat dari
ketidakpatuhan mereka pada hal – hal berikut :
-
Tidak mensyukuri nikmat Allah
Allah telah berfirman dalam surah Ibrahim : 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ
عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya :
Dan ( ingatlah juga ) , tatkala Tuhanmu memaklumkan : “
Sesungguhnya jika kamu bersyukur , pasti Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu
, dan jika kamu mengingkari ( nikmat – Ku ) , maka sesungguhnya azab – Ku
sangat pedih ” .
Allah telah memberi nikmat berupa pemimpin yang dapat menyatukan
semua golongan namun karena kejelekan perbuatan dan kesalahan pemimpin mereka
hingga akhirnya di bunuh .
-
Tidak taat pada pemimpin
Abdullah bin ‘amr ra. Berkata : ketika kami bersama Rasulullah SAW.
dalam suatu perjalanan , kami turun di tengah jalan kemudian berkemah .
Diantara kami , ada yang sedang membetulkan kemahnya , ada yang sedang main –
main dengan panah dan ada yang sedang menggembala ternaknya , tiba – tiba
terdengar panggilan pesuruh Rasulullah SAW. : Assholatu jami’atun ( Mari kita
sholat berjamaah ) . Kami berkumpul kepada Rasulullah SAW. maka Nabi SAW.
bersabda : “ Tiada seorang Nabi sebelumku melainkan ia berkewajiban menunjukkan
pada ummatnya segala kebaikan yang ia ketahui dan memperingatkan mereka dari
bahaya yang ia ketahui . Ummat ini telah ditentukan selamatnya pada
permulaannya , pada akhirnya akan di timpa bala’ dan hal – hal yang kamu
ingkari dan terjadi fitnah sehingga
teranggap ringan setengah dari kejadian sebelumnya . Kemudian terjadi fitnah
sehingga seorang mukmin merasa mungkin di sini binasaku tetapi lalu terhindar
daripadanya . Kemudian datang pula suatu fitnah hingga ia berkata : mungkin
kini binasaku . Maka siapa ingin terhindar dari neraka dan masuk surga , ia
mati harus tetap dalam iman / percaya pada Allah dan hari kemudian dan berlaku
kepada sesama manusia apa yang ia sendiri suka diperlakukan orang demikian . Dan
siapa yang berbaiat / bersumpah kepada suatu imam / pemimpin dan telah
menyanggupkan taatnya dan setia hatinya maka harus taat jika dapat . Jika
datang seseorang yang akan merebut kekuasaannya maka penggallah leher orang
tersebut ” ( H.R. Muslim ) .
Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah SAW. bersabda : “ Siapa yang
taat padaku berarti taat pada Allah dan siapa yang melanggar padaku berarti
melanggar kepada Allah . Siapa yang taat pada pemimpinnya berarti taat padaku
dan siapa yang durhaka pada pemimpinnya berarti durhaka padaku ” . ( H.R. Bukhari
dan Muslim )
Allah telah berfirman dalam surah Al Anfaal : 24
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ
وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ
وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Artinya :
Hai orang – orang yang beriman , penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu , ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya
dan sesungguhnya kepada – Nya – lah kamu akan dikumpulkan .
Allah dan Rasul – NYA telah memerintahkan untuk taat kepada
pemimpin walaupun para pemimpin memiliki kejelekan dan kesalahan selama mereka
tidak menyuruh kepada rakyat untuk durhaka kepada Allah dan Rasul – NYA . Jika
para pemimpin menyuruh rakyat untuk durhaka pada Allah dan Rasul – NYA maka
tidak wajib taat .
-
Kebanyakan rakyat Irak dan Libia menjadikan orang - orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin mereka dan meminta bantuan mereka untuk memerangi para
pemimpinnya di negara mereka sendiri
Allah telah mengingatkan agar orang – orang yang beriman tidak
mengangkat orang – orang yahudi dan nasrani menjadi para pemimpin mereka .
Allah telah berfirman dalam surah Al Maidah : 51 – 52
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ
وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
فَتَرَى الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَارِعُونَ
فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰ أَن تُصِيبَنَا دَائِرَةٌ ۚ فَعَسَى اللَّهُ أَن يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ
مِّنْ عِندِهِ فَيُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا أَسَرُّوا فِي أَنفُسِهِمْ نَادِمِينَ
Artinya :
Hai orang – orang yang beriman , janganlah kamu mengambil orang – orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin – pemimpin ( mu ) ; sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain . Barangsiapa diantara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin , maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka .
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang – orang yang zalim .
Maka kamu akan melihat orang – orang yang ada penyakit dalam
hatinya ( orang – orang munafik ) bersegera mendekati mereka ( Yahudi dan
Nasrani ) , seraya berkata : “ Kami takut akan mendapat bencana ” . Mudah – mudahan
Allah akan mendatangkan kemenangan ( kepada Rasul – Nya ) , atau sesuatu
keputusan dari sisi – Nya . Maka karena itu , mereka menjadi menyesal terhadap
apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka .
Cobalah kita perhatikan dan renungkan akibat perbuatan mereka
sendiri terhadap para pemimpin mereka ! . Keadaan di Irak dan Libya selalu tidak aman , selalu
terjadi perang saudara , selalu terjadi pembunuhan dan selalu terjadi perebutan
kekuasaan . Jika mereka manusia maka tentu akan berfikir untuk mengadakan
perdamaian , menciptakan keadaan yang aman – tentram , membangun negara dan
mensejahterakan rakyat . Jika mereka hewan atau lebih rendah dari hewan maka
pantaslah jika mereka saling membantai demi kekuasaan , ingin menunjukkan pada
semua orang tentang siapa dirinya , demi jabatan , demi harta dan demi
kepentingan kelompok .
Setiap orang yang tergabung dalam suatu kelompok atau golongan
merasa bangga dan merasa paling hebat akan golongannya sendiri dan menganggap
rendah golongan lain . Allah telah berfirman dalam surah Ar Ruum : 32
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
Artinya :
yaitu orang – orang yang memecah – belah agama mereka dan mereka
menjadi beberapa golongan . Tiap – tiap golongan merasa bangga dengan apa yang
ada pada golongan mereka .