Hal Yang Merusak Pahala
Namun Tidak Membatalkan Puasa
·
Rasulullah Saw. Bersabda : “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia
tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR.
Ath Thabaroni)
·
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Puasa bukan
sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari
perkataan sia-sia dan keji." (HR Baihaqi dan Al-Hakim)
Perbuatan yang dapat merusak / mengurangi pahala puasa
namun tidak membatalkan puasa :
1. Bohong/Berdusta
Rasulullah Saw. Bersabda : "Jauhilah
kedustaan karena kedustaan menyeret pada perbuatan perbuatan fajir (menyimpang)
dan perbuatan fajir menyeret menuju neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan
menyengaja memilih berdusta hingga tercatat di sisi Allah sebagai tukang
dusta." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Gibah/Bergunjing
Firman Allah dalam surah Al Hujurat : 12
Artinya :
Wahai orang – orang yang beriman , jauhilah banyak prasangka , sesungguhnya
sebagian prasangka itu dosa . Janganlah mencari – cari kesalahan orang lain dan
janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain . Apakah ada
di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? tentu kamu
merasa jijik . Bertakwalah kepada Allah ! Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang
3. Adu Domba / Namimah
Nabi SAW, bersabda, "Tidak akan masuk
surga orang yang senang mengadu domba (qattāt; nammām)." (HR Bukhari dan
Muslim)
4. Sumpah Palsu
"Nabi SAW bersabda, "Perbuatan
yang termasuk dosa besar adalah mempersekutukan Allah, durhaka kepada kedua
orang tua, membunuh orang, dan sumpah palsu." (HR Bukhari dalam Al-Aiman
wa al-Nudzur, Bab Al-Yamin al-Ghamûs)
5. Memandang dengan Syahwat
Firman Allah dalam surah An Nur : 30 – 31
Artinya
:
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi
mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat ( 30 )
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar
mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka,
atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam)
mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua)
yang tidak mempunyai hasrat (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua
kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung ( 31 )
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa berpuasa untuk
Allah dan memelihara pandangan matanya, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar