بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Di antara hamba – hamba Allah yang shalih , ada yang mengetahui sesuatu urusan yang gaib / rahasia tentunya setelah mendapat petunjuk dari Allah . Pada artikel sebelumnya dikatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui sesuatu perkara yang gaib kecuali Allah dan Rasul yang diridhai – Nya . Dasar hukum bahwa ada hamba – hamba Allah yang shalih yang mengetahui sesuatu perkara yang gaib dan mereka bukanlah dukun yang menyembah dan berteman dengan syaitan :
Surah
Ghaafir / Mu’min : 60
وَقَالَ رَبُّكُمُ
ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya :
“
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu ” .
Jika
ingin mengetahui sesuatu perkara yang gaib maka berdoalah sebagaimana firman
Allah di atas .
Surah
Al Baqarah : 152 – 153
كَمَآ أَرْسَلْنَا
فِيكُمْ رَسُولًۭا مِّنكُمْ يَتْلُوا۟
عَلَيْكُمْ ءَايَـٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱلْكِتَـٰبَ
وَٱلْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا۟
تَعْلَمُونَ . فَٱذْكُرُونِىٓ
أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya :
Sebagaimana
(Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu
Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan
kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah , serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui . Karena itu , ingatlah kamu
kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku , dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat) – Ku .
Jika ingin Allah mengajarkan sesuatu yang belum diketahui
maka penuhilah syaratnya sebagaimana firman Allah di atas yaitu berdzikirlah
kepada Allah .
Surah Al Baqarah : 253
تِلْكَ ٱلرُّسُلُ
فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍۢ ۘ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ ٱللَّهُ ۖ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَـٰتٍۢ
Artinya :
“
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain.
Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan
sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat ” .
Jika
dia antara para Rasul – Nya , derajatnya ada yang lebih tinggi daripada Rasul
yang lain maka demikian pula di antara hamba – hamba Allah yang shalih . Ada di
antara hamba – hamba Allah yang shalih yang mengetahui perkara gaib dan ada
yang tidak .
Biasanya
orang yang telah dipilih Allah untuk mengetahui sesuatu urusan yang gaib tidak
menceritakan hal yang diketahuinya sebelum peristiwa yang dimaksud terjadi .
Hal itu dilakukan karena :
- Agar
rencana Allah tetap berjalan . Jika perkara gaib diceritakan sebelum peristiwa
terjadi maka boleh jadi Allah mengubah rencana sehingga perkara yang
diberitahukan tidak akan terjadi .
- Melaksanakan
perintah Allah dalam surah Al Hujurat : 1
يَـٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُقَدِّمُوا۟ بَيْنَ
يَدَىِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌۭ
Artinya :
“
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan
bertakwalah kepada Allah . Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui ” .