Apabila di suatu
daerah banyak terjadi maksiyat / banyak orang yang melakukan perbuatan
kejahatan sedang di tempat tersebut ada orang yang baik / shalih dan berilmu
namun tidak peduli / tidak menganjurkan untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan
perbuatan maksiyat maka Allah pasti akan menimpakan / menurunkan siksa kepada
semua penduduk di daerah tersebut tanpa memperhatikan mana yang termasuk orang
yang baik dan yang berbuat maksiyat . Cobalah perhatikan dalil berikut :
- Firman Allah dalam surah Al - Anfaal : 25 yang berbunyi : “ Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang - orang yang zalim saja di antara kamu . Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan - NYA ”.
- Firman Allah dalam surah Al An’am : 65 yang berbunyi : “ Katakanlah : Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab / siksa kepadamu dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan - golongan ( yang saling bertentangan ) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain . Perhatikanlah , betapa Kami mendatangkan tanda - tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami ( nya ) ” . Siksa yang datang atas kamu yakni dapat berupa suara keras yang mengguntur , hujan batu sebagaimana pernah di alami kaum Nabi Luth dan kaum Tsamud dalam surah Adz Dzaariyat : 33 , surah Al Qamar : 31 , surah Al Hijr : 73 , 74 dan 83 , angin dan awan sebagaimana pernah di alami kaum ‘Aad dalam surah Al Ahqaf : 24 - 25 , surah Al Qamar : 19 . Siksa yang datang dari bawah kaki yakni berupa banjir , gempa bumi , longsor . Siksa yang terjadi diantara beberapa golongan yang bertikai / berperang dan saling membunuh seperti peperangan antara pemberontak - rakyat - pemerintah maka yang merasakan ketakutan dan menjadi korban adalah rakyat dan masing - masing golongan pasti ada korban yang jatuh .
·
Hudzaifah ra. berkata : Nabi Saw. bersabda : “ Demi Allah yang jiwaku ada
di tangan - NYA , harus ada di antara kamu yang menganjurkan kebaikan dan
mencegah yang munkar atau kalau tidak , pasti Allah akan menurunkan siksa
kepadamu kemudian kamu berdoa maka tidak diterima dari kamu ”.
Itulah akibatnya apabila tidak
mau mematuhi firman / aturan Allah yang berlaku dan itulah akibatnya apabila
tidak ada seorangpun yang mau melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar . Jadi ,
ustad / muballigh / kiai atau apapun sebutannya yang mengajak orang lain untuk
berbuat baik dan menjauhi yang di larang oleh Allah janganlah di musuhi atau di
cela seperti dengan mengatakan sok suci / sok bersih karena mereka hanya
melaksanakan perintah Allah dan mereka tidak memaksakan kehendak karena mereka
tahu bahwa kalau berbuat baik maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan bukan
untuk orang lain begitu pula kalau berbuat jelek maka dosanya untuk dirinya
sendiri dan tidak di tanggung orang lain .