بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Allah
berfirman dalam surah Al An’am : 59
وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ
وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ
مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍۢ فِى ظُلُمَـٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍۢ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا
فِى كِتَـٰبٍۢ
مُّبِينٍۢ
Artinya :
“ Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua
yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang
gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz) "
Allah berfirman dalam surah Huud : 31
وَلَآ أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ ٱللَّهِ وَلَآ
أَعْلَمُ ٱلْغَيْبَ وَلَآ أَقُولُ إِنِّى مَلَكٌۭ وَلَآ أَقُولُ لِلَّذِينَ تَزْدَرِىٓ أَعْيُنُكُمْ لَن يُؤْتِيَهُمُ ٱللَّهُ خَيْرًا ۖ ٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا فِىٓ أَنفُسِهِمْ ۖ إِنِّىٓ إِذًۭا لَّمِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
Artinya
:
“ Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa):
"Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada
mengetahui yang ghaib", dan tidak (pula) aku mengatakan: "Bahwa
sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak juga aku mengatakan kepada
orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: "Sekali-kali Allah
tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka". Allah lebih mengetahui
apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar
termasuk orang-orang yang zalim ”.
Berdasarkan firman Allah di atas maka jelaslah
bahwa tidak ada seorangpun bahkan Nabi Nuh as. tidak mengetahui sesuatu urusan
yang gaib kecuali Allah . Sesuatu urusan / pengetahuan yang gaib hanya
diturunkan / diberikan kepada para Rasul – Nya sebagaimana firman Allah dalam
surah Al Jin : 26 – 27
عَـٰلِمُ ٱلْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَىٰ غَيْبِهِۦٓ أَحَدًا . إِلَّا مَنِ
ٱرْتَضَىٰ مِن رَّسُولٍۢ فَإِنَّهُۥ يَسْلُكُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ رَصَدًۭا
Artinya :
“ (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib ,
maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu .
Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya , maka sesungguhnya Dia mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya ”.
Jika ada dukun / paranormal yang mengatakan bisa
mengetahui sesuatu yang gaib berarti telah mengingkari ayat di atas . Ingatlah bahwa jangan mudah menuduh siapapun yang berprofesi
dukun dengan penilaian negatif , misalkan : karena berprofesi dukun
kemudian dituduh sebagai tukang santet .
Dukun dibagi dalam 2 golongan :
Ø
Dukun yang tidak sesat / tidak keluar dari ajaran islam . Mereka berprofesi
dukun namun tetap menjalankan ajaran islam seperti shalat , puasa , zakat ,
sedekah dll. . Orang – orang menyebut mereka sebagai dukun karena memiliki ilmu
yang tidak dimiliki orang lain berupa amalan dzikir dan doa khusus , dengan
ilmu tersebut kemudian Allah memberi keistimewaan yang tidak diberikan kepada
orang lain .
Ø
Dukun yang sesat / keluar dari ajaran islam . Merekalah yang biasa melakukan
ajaran syaitan yaitu menjauhi semua perintah Allah dan menjalankan semua
larangan Allah . Salah satu pekerjaan mereka adalah melancarkan serangan sihir
/ santet . Dari merekalah segala berita bohong tersebar . Mereka mendapat
berita bohong dari syaitan yang mencuri dengar pembicaraan para malaikat di
langit terdekat sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hijr : 18