Dzikir Di Bulan Rajab

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 

Dzikir yang hendaknya dibiasakan di baca selama bulan Rajab :

1. Istighfar

2. Shalawat

3. Tasbih

 

Kalimat istigfar :

أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ اْلعَظِيْم لِى وَلِوَالِدَيَّ وَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنَاتِ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ

 

Doa istigfar :

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَتَّخِدُ عِنْدَكَ عَهْدًا لَنْ تُخْلِفَنِيْهِ فَاِنَّمَا اَنَا بَشَرٌ فَاَيُّ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنَاتِ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ آذَيْتُهُمْ شَتَمْتُهُمْ لَعَنْتُهُمْ جَلَدْتُهُمْ فَجْعَلْ لَهُمْ صَلاَةً وَ زَكَاةً وَ قُرْبَةً تُقَرِّبُهُمْ بِهَا اِلَيْكَ يَوْمَ اْلقِيَامَةْ

 

Kalimat shalawat :

صَلَّ اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ

 

Kalimat tasbih :

سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ اْلحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللّٰهُ وَ اللّٰهُ اَكْبَرُ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِا للّٰهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْم

 

Doa Keburukan

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

 

Jika urusan anda dipersukar oleh para petugas yang berwenang maka berdoalah :

اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِى شَيْئًا فَشَقَّ عَلَىَّ فَشْقُقْ عَلَيْهِ وَ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِى شَيْئًا فَرَفَقَ بِى فَرْفُقْ بِهِ

Allaahumma man waliya amrii syai-an fasyaqqa ‘alayya fasyquq ‘alayhi wa man waliya min amrii syai-an farafaqa bii farfuq bihi

Artinya :

Ya Allah , barangsiapa yang mengatur urusanku kemudian dia menyusahkanku maka susahkanlah dia dan barangsiapa yang mengatur urusanku dan dia berlemah lembut kepadaku maka berlemah lembutlah kepadanya

 

اَللّٰهُمَّ إِكْشِفْ فَضْلَكَ عَلَى مَنْ شَقَّ وَ اِسْتَكْبَرَ وَ مَكْرَ عَلَيْنَا مِنَ السَّلاَطِيْنِ وَ لْآمِرِيْنَ وَ اجْعَلْهُمْ مِنَ الصَّاغِرِيْنَ

Allaahumma   iksyif   fadhlaka   ‘alaa   man   syaqqa    wa    istakbara   wa   makra   ‘alayna    Mina    salaathiini    wal     aamiriina  waj’alhum   minash   shaaghiriin

Artinya :

Ya Allah , cabutlah anugerah – Mu atas orang – orang yang menyusahkan dan menyombongkan diri dan melakukan tipu daya atas kami dari golongan para pejabat dan jadikanlah mereka sebagai golongan orang – orang yang hina

 

اَللّٰهُمَّ دَمِّرْ مَا كَانَ يَصْنَعُهُمْ وَ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَ أَلْقِ بَيْنَهُمُ اْلعَدَاوَةَ وَ اْلبَغْضَاءَ وَ اكْشِفْ مَا إِسْتَكْبَرَهُمْ

Allaahumma   dammir   maa   kaana   yashna’uhum   wa   farriq   jam’ahum   wa   alqi   baynahumul   ‘adaawata   wal   baghdhaa – a   waksyif   maa   istakbarahum

Artinya :

Ya Allah , hancurkanlah apa saja yang di bangun oleh para pejabat yang menyusahkan – menyombongkan diri dan melakukan tipu daya atas kami , dan jadikanlah mereka golongan yang terpecah belah , dan jadikanlah di antara mereka sendiri saling bermusuhan dan saling membenci , dan cabutlah sesuatu yang mereka bangga – banggakan

 

Hati - Hati Dalam Mengukur Tanah

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 

Berhati – hatilah dalam mengukur tanah batas antara milik sendiri dan milik orang lain karena jika sampai mengambil tanah yang bukan miliknya maka balasannya adalah memikul beban tanah sejauh 7 lapisan bumi .

Jangan hanya karena ingin punya tanah yang luas kemudian mendhalimi / menyakiti orang lain dengan alasan hukum karena harta dunia bersifat sementara sedangkan kehidupan akhirat adalah kekal .

 

Hadits Shahih Al-Bukhari No. 2956 - Kitab Permulaan penciptaan makhluq

Penjelasan tentang tujuh bumi

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَكَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أُنَاسٍ خُصُومَةٌ فِي أَرْضٍ فَدَخَلَ عَلَى عَائِشَةَ فَذَكَرَ لَهَا ذَلِكَ فَقَالَتْ يَا أَبَا سَلَمَةَ اجْتَنِبْ الْأَرْضَ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ ظَلَمَ قِيدَ شِبْرٍ طُوِّقَهُ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ

Telah bercerita kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Ulayyah dari 'Ali bin Al Mubarak telah bercerita kepada kami Yahya bin Abi Katsir dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman ; Telah terjadi pertengkaran antara dirinya dan orang lain dalam perkara tanah lalu dia menemui 'Aisyah dan menceritakan hal itu kepadanya , maka 'Aisyah radliallahu 'anhuma berkata : "Wahai Abu Salamah hindarilah (berbuat aniaya) dalam urusan tanah karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda : "Siapa yang pernah berbuat aniaya sejengkal saja (dalam perkara tanah) maka nanti dia akan dibebani (dikalungkan pada lehernya) tanah dari tujuh bumi".

 

 

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Ya Allah , aku telah berbuat aniaya kepada diriku sendiri dengan aniaya yang besar , dan tidak ada yang mengampuni dosa – dosa selain Engkau , ampunilah aku dengan ampunan dari sisi – Mu , serta kasihinilah aku . Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .

 

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Ya Tuhan kami , kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami , niscaya pastilah kami termasuk orang – orang yang merugi