بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Setiap
manusia dalam semua urusan / aktivitasnya pasti mendapatkan salah satu di
antara 2 jalan yaitu jalan petunjuk / jalan kesesatan .
Dalam
hal penerimaan petunjuk maka manusia di bagi dalam 4 golongan :
Ø Golongan manusia yang dengan rela
hati dan merasa senang untuk menerima dan mendapat petunjuk . Golongan ini
adalah golongan orang – orang yang beriman kepada Allah dan Rasul – Nya serta
selalu berpegang teguh kepada Al – Qur’an dan Hadis dalam setiap aktivitasnya sesuai
dengan isi wasiat Rasulullah yaitu
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ مَا إِنْ
تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا كِتَابَ اللَّهِ وَ سُنَّةَ
رَسُوْلِهِ
Artinya :
“ Kutinggalkan
untuk kamu dua perkara ( pusaka ) , kamu tidak akan tersesat selama – lamanya
selama kamu masih berpegang kepada keduanya yaitu Kitabullah dan sunnah Rasul –
Nya ” .
Ø
Golongan manusia yang mau menerima petunjuk namun dengan
rasa terpaksa . Termasuk dalam golongan ini adalah golongan orang – orang
munafik , di saat bersama dengan kaum muslimin seolah – olah termasuk golongan
orang beriman namun di saat kembali kepada kelompoknya pasti membicarakan
kejelekan kaum muslimin dan menolak / mengingkari ayat – ayat Allah . Contoh
yang berdasarkan kenyataan : Orang datang ke masjid untuk melaksanakan shalat
jumat dan mendengarkan khutbah jumat namun setelah selesai dari shalat jumat
melakukan perbuatan mencuri sepeda motor milik seorang khatib . Secara lahiriah
/ kelihatannya mau menerima dan mendengarkan petunjuk dalam khutbah jumat namun
hatinya menolak isi nasihat dalam khutbah .
Ø Golongan manusia yang menolak untuk menerima petunjuk
dengan kasar . Termasuk ke dalam golongan ini adalah golongan orang – orang
kafir yang menentang Islam dan kaum muslimin , berusaha menghancurkan islam dan
menjauhkan orang – orang islam dari ajaran islam . Contoh
berdasarkan kenyataan : Ada
sepasang suami istri mengangkat anak sejak usia bayi berjenis kelamin perempuan
kemudian setelah dewasa akan melaksanakan prosesi pernikahan . Pada saat akan
melakukan prosesi akad nikah , orang tua angkat dan keluarga besarnya
bersikeras bahwa orang yang berhak melakukan ijab Kabul adalah ayah angkatnya sedangkan ayah
kandungnya sendiri hadir pada acara tersebut . Dalam ajaran islam , orang
yang berhak melakukan ijab Kabul
adalah ayah kandungnya sendiri . Pada acara tersebut pula , ada seorang
yang memberanikan diri untuk memberitahukan kebenaran kepada petugas pernikahan
bahwa orang yang berhak melakukan ijab Kabul
adalah ayah kandungnya yang pada saat itu hadir dan bukan ayah angkatnya .
Acara pernikahan tersebut menjadi ricuh , orang tua angkat beserta keluarga
besarnya mengancam akan membunuh orang yang telah memberitahukan kebenaran .
Ternyata ancaman tersebut benar – benar diwujudkan dengan cara halus yakni
melakukan serangan sihir pada waktu matahari terbenam / waktu maghrib .
Serangan yang datang bergelombang , pada
serangan pertama dilakukan melalui dalam tanah sehingga lantai rumah terlihat
seperti gelombang air dan lantai terangkat bagaikan segitiga , pada serangan
kedua melalui udara sehingga banyak orang yang melihat panah api . Berkat
pertolongan dan perlindungan dari Allah , Alhamdulillaah , selamatlah orang
yang di ancam tersebut . Pada keesokan harinya , orang yang di ancam tersebut
mendapat kabar bahwa penyihir / orang yang melakukan serangan sihir tersebut
ada 3 orang : 2 orang laki – laki dan 1 orang perempuan . Serangan sihir tersebut kembali kepada
mereka , adapun 1 orang laki – laki mengalami sakit , 1 orang laki – laki
televisinya meledak namun selamat , ilmu pagar ghaibnya / bentengnya kuat dan
adapun seorang perempuan kondisinya sakit parah dan kritis . Inilah contoh
orang yang diberi petunjuk namun menolak dengan kekerasan
Ø Golongan manusia yang menolak untuk menerima petunjuk
dengan cara halus . Termasuk ke dalam golongan ini adalah golongan manusia yang
mengakui akan kebenaran firman Allah dalam kitab suci Al – Qur’an dan hadis
Rasul – Nya namun tidak mau memeluk / berpindah ke agama islam .
اَللَّهُمَّ إِنِّى
أَسْأَلُكَ اْلهُدَى
وَ زِدْنِى
هُدَاكَ
Artinya :
Ya Allah sesungguhnya
aku memohon kepada – Mu petunjuk dan tambahkanlah bagiku petunjuk - Mu