بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ
، إِمَامُ اْلمُخْتَارُ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَ اْلمُرْسَلِيْنَ
Sesungguhnya Agama Yahudi terpecah menjadi 71
golongan , Agama Nasrani / Kristen terpecah menjadi 72 golongan dan Agama Islam
terpecah menjadi 73 golongan . Golongan Islam yang menjadi pecahan adalah syiah
. Golongan Syiah bukanlah musuh Islam . Jika orang – orang
yang mengikuti aliran syiah tetap beriman kepada yang ghaib , mendirikan
shalat , menunaikan zakat – sedekah , beriman kepada Al Qur’an – Injil – Taurat
– Zabur , dan beriman kepada adanya negeri akhirat ( Surat Al Baqarah : 3 – 4 )
juga hanya mengakui Nabi Muhammad Saw sebagai Rasulullah – penutup para Nabi
dan Rasul maka mereka adalah orang – orang yang beriman . Berbeda
halnya dengan aliran Ahmadiyah yang dalam syahadatnya mengakui bahwa Mirza
ghulam ahmad sebagai rasul terakhir maka mereka telah menjadi golongan yang
sesat .Orang – orang yang beriman , semuanya bersaudara sebagaimana firman
Allah dalam surah Al Hujurat : 10 yang
berbunyi :
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya :
“ Orang – orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara . Sebab itu
damaikanlah ( perbaikilah hubungan ) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah , supaya kamu mendapat rahmat ” .
Golongan syiah
hanya berbeda akidahnya karena berpegang kepada hadis – hadis yang tidak
dikenal oleh ulama hadis yang dapat dipercaya . Hadis yang menjadi pegangan
kebanyakan berasal dari jalur Ali bin Abi Thalib dan anak cucunya . Hadis –
hadis dari jalur tersebut , kebanyakan berisi tentang kemuliaan sang panutan
golongan syiah . Hadis – hadis tersebut mungkin masuk dalam kategori hadis
maudhu’ / palsu . Hadis – hadis pegangan golongan syiah dikatakan mungkin hadis
palsu / maudhu’ karena hadis – hadisnya tidak dikenal oleh para ulama hadis
yang dapat dipercaya . Hadis maudhu’ / palsu adalah hadis yang tidak berasal
dari Nabi Muhammad Saw. atau hadis yang dibuat – buat untuk mendukung golongan
tertentu atau menjadi pembenaran atas perbuatan seseorang yang telah nyata
salahnya . Nabi Saw. telah memperingatkan tentang orang – orang yang membuat
hadis palsu bahwa mereka supaya menyiapkan tempatnya di neraka . Jika
terdapat perselisihan , perpecahan bahkan saling membunuh seperti yang terjadi
antara golongan syiah dan sunni maka patuhlah kepada perintah Allah dalam surah
Al Hujurat : 10 yaitu :
“ ……………… Sebab
itu damaikanlah ( perbaikilah hubungan ) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah , supaya kamu mendapat rahmat ” .
Jika terdapat
perbedaan pendapat tentang suatu permasalahan maka ikutilah dan taatilah firman
Allah dalam surah An Nisaa’ : 59
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي
الْأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ
إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya :
“ Hai orang – orang yang
beriman , taatilah Allah dan taatilah Rasul ( Nya ) , dan ulil amri di antara
kamu . Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu , maka
kembalikanlah ia kepada Allah ( Al Quran ) dan Rasul ( sunnahnya ) , jika kamu
benar – benar beriman kepada Allah dan hari kemudian . Yang demikian itu
lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya ” .
Golongan syiah dan sunni janganlah merasa menjadi
golongan yang lebih baik dari golongan lain sehingga mengangap rendah dan hina
golongan lain . Allah telah berfirman dalam surah Al Mu’minun : 53
فَتَقَطَّعُوا
أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ زُبُرًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا
لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
Artinya :
“ Kemudian
mereka ( pengikut – pengikut rasul itu ) menjadikan agama mereka terpecah belah
menjadi beberapa pecahan . Tiap – tiap golongan
merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (
masing – masing ) ” .
Pangkal utama perpecahan umat Islam disebutkan
dalam surah Al Anbiyaa’ : 93
وَتَقَطَّعُوا
أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ ۖ كُلٌّ إِلَيْنَا
رَاجِعُونَ
Artinya :
“ Dan mereka
telah memotong – motong urusan ( agama ) mereka di antara mereka . Kepada
Kamilah masing – masing golongan
itu akan kembali ” .
Nabi Saw.
telah bersabda bahwa perbedaan adalah rahmat . Oleh sebab itu jadikanlah
perbedaan sebagai sebuah keindahan , saling menghargai dan menghormati dan
bersatulah dalam perbedaan sehingga menjadi sebuah kekuatan tak terkalahkan .
Islam akan hancur jika masing – masing aliran saling membunuh karena perbedaan
akidah . Meluruskan akidah yang keliru / menyimpang bukanlah dengan cara saling
menjatuhkan dan membunuh namun dengan cara dialog / komunikasi , saling terbuka
, saling menghargai dan menghormati perbedaan , saling menelaah / mengkaji
dalil – dalil yang menjadi pegangan masing – masing aliran dengan berpedoman
kepada imam umat Islam yaitu Al Qur’an dan hadis yang dapat dipercaya
kebenarannya ( qudsi – shahih – hasan ) . Jika setelah terjadi dialog masih
tetap pada keyakinannya maka biarkanlah dan tidak perlu sampai terjadi
pertumpahan darah sebagaimana anjuran Allah dalam surah Al Mu’minun : 54
فَذَرْهُمْ فِي غَمْرَتِهِمْ حَتَّىٰ حِينٍ
Artinya
:
“ Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya
sampai suatu waktu ” .